March 02, 2013

Series Guide#TOEFL iBT Reading (1)

Hai Yang lagi sibuk persiapkan TOEFL, bagaiman persiapan kamu sejauh ini? sudah mantap? nilai TOEFLnya sudah mencapai angka minimal gak tuk daftar beasiswa? semoga terus meningkat ya..Keep Persevering ya...

Baik...Sekarang Dr. English dari Lembaga Kursus Plus Institute akan menuliskan beberapa hal berkaitan dengan TOEFL iBT, khususnya untuk bagian Reading. anyway, udah tau kan iBT stands for Internet Based Test atau tes TOEFL yang menggunakan media internet.
  1. Untuk TOEFL iBT, ada 10 model pertanyaan yang terdapat pada bagian reading.
    Masing-masing model akan doctor paparkan pada postingan selanjutnya..sabar ya!!!
  2. Pada umumnya bacaan-bacaan atau excerpts atau passage yang disajikan pada tes reading itu berasal dari buku-buku tek yang berhubungan dengan dunia akademik. jadi bukan bacaan di koran, majalah, atau publikasi-publikasi harian yang jauh dari nuansa akademis ya.
  3. Meskipun demikian, kita tidak perlu khawati kalau kita tidak familiar dengan topik-topik yang muncul di dalam tes reading, karena pada umumnya semua informasi yang kita butuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ada di dalam teks. 
  4. Model passage excerpts yang ada pada bagian reading dapat di kelompokkan kedalam tiga model yaitu;
    [1] Teks yang berbentuk eksposisi
    [2] Teks yang berbentuk Argumentasi
    [3] Teks yang berbentuk Hestoris
    Penjelasan untuk masing-masing bentuk di atas, akan Doctor English Jelaskan pada posting selanjutnya ya...Sabar Bos.....
  5. Yang perlu test-takers ingat adalah...penyajian teks di bagian Reading biasanya menggunakan pendekatan yang berbeda (more than perspective or point of view).
  6. Pernah dengar <<<<< Classification | Comparison/Contrast | Cause/Effect | Problem/Solution >>>>>???
    Nah, passage excerpt yang muncul di dalam reading pada umumnya mengikuti pola-pola tersebut.
    Ada teks yang sifatnya mengklasifikasikan atau menggelompokkan tentang sesuatu.
    Ada teks yang sifatnya membandingkan (compare) dan membedakan (contrast).
    Ada teks yang sifatnya Sebab (Cause) dan Akibar (Effect). dan
    Ada juga teks yang sifatnya Masalah (Problem), kemudian ada jalan keluarnya (Solution).
  7. Terakhir untuk seri pertama ini yang perlu test-takers ketahui yaitu panjang teks. Pada umumnya bacaan-bacaan yang disajikan berjumlah sekitar 700 kata per teks. Meskipun demikian, terkadang kurang dari 700 atau sebaliknya lebih dari 700 kata. 

    Itu dulu untuk episode pertama, tunggu guide selanjutnya tentang Jenis dan Jumlah pertanyaan pada setiap jenis-jenis teks.
    Semoga bermanfaat ya!!!

    >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
    Informasi di atas diambil dari berbagai sumber, terutama dari Buku TOEFL IBT edisi ketiga yang dipublikasi oleh ETS.

January 22, 2013

Scholarship # Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Besiswa Penuh

Bagi yang lulus SMU/K Tahun ini, bersama ini kami sampaikan Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Besiswa Penuh, yaitu:
Photo from imtelkom.ac.id
1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul Cinere, Jakarta selatan, website www.depkumham.go.id

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor, website www.aka.ac.id

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, website www.app-jakarta.ac.id

4. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Enerji dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id

5. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Pendaftaran online di www.depkumham.go.id atau www.ecpns.kemenkumham.go.id Lokasi kuliah di Depok.

6. Akmil - Akademi Militer RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.akmil.go.id

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.penerimaanpolri.go.id

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I No 5, Komplek Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, website www.amg.ac.id

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata No 64C, Jakarta Timur, website www.stis.ac.id

10. Sekolah Tinggi AKuntansi Negara (STAN), Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang, website www.stan.ac.id

11. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Pendaftaran online di www.mmtc.ac.id Lokasi kuliah di Yogyakarta

13. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya, website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id

14. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung, website www.lan.go.id.

15. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, website www.stmi.ac.id

16. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung, website www.stp-bandung.ac.id

17. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang, website www.stpicurug.ac.id

18. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, website www.stp.dkp.go.id.

19. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, website www.stpn.ac.id

20. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor, website www.stsn-nci.ac.id

21. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta No 31, Bandung, website www.stttekstil.ac.id

22. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, jalan Raya Setu Km 3,5 Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa barat, website www.sttd.wetpaint.com.

23. Sekolah Tingi Kesejahtraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung, website www.stks.ac.id

24. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online di www.stis.ac.id . Lokasi kuliah Jakarta

25. STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. Untuk pendaftaran bisa search di www.bkd.prov.go.id

26. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Pendaftaran online di www.stpn.ac.id Lokasi kuliah Yogyakarta

27. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Pendaftaran online di www.stsn-nci.ac.id Lokasi kuliah di Bogor

Sumber:
Informasi Beasiswa S1 S2 S3 Dalam Negeri dan Luar Negeri ·

January 20, 2013

# Scholarship: Beasiswa PRESTASI 2013

USAID dan IIEF kembali membuka kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk belajar ke Amerika melalui beasiswa PRESTASI (Program to Extend Scholarships and Training to Achieve Sustainable Impacts).
Photo dari blog.dilipoakacademy.com

Syarat Umum (General Requirements) Mendaftar beasiswa PRESTASI adalah:
  • Indonesian citizen
  • U.S. government employee/USAID contractor staff or employee where salary is directly paid by U.S. government is ineligible to apply
  • Available for a minimum of 10 (ten) years of employment prior to retirement upon completion of study
  • Evidence of English ability in the form of either ITP TOEFL® score of 450 or IBT TOEFL® score of 45 or IELTS score of 5.0
  • Hold a bachelor degree or equal, with minimum GPA of 2.75 (scale 4.0)
  • Have a strong commitment to return Indonesia upon graduation
  • Currently not receiving scholarship from other institution
  • No prior master degree
  • Minimum two (2) years working experience in the same field with the proposed of study
Adapun Dokumen (Required Documents) yang perlu dipersiapkan yaitu:
  • Completed and signed application form
  • Certified undergraduate certificate and academic transcripts
  • Recent photograph (4x6, B/W or color)
  • Recent curriculum vitae (in English)
  • Copy of valid national ID Card (KTP or Passport)
  • Valid TOEFL® ITP or TOEFL® IBT or IELTSscores result
  • Original Reference Letters, in sealed envelopes (3 Letters)
  • Letter of Approval from Personnel Office of Applicant's working institution
Sedangkan Jurusan-Jurusan (Field of Study) yang ditawarkan yaitu:
  • Education:
  • Health
  • Environment
  • Economic Growth
  • Democratic and Governance
Untuk Informasi lebih lanjut dan Formulirnya dapat anda unduh di SINI

SELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA BERHASIL!!!AMIN

January 02, 2013

Repost # Berburu Beasiswa Harvard University

Harvard University adalah salah satu institusi pendidikan dan penelitian terkemuka di dunia. Didirikan pada 1636, Harvard adalah institusi pendidikan tinggi tertua di Amerika Serikat yang menerima pelajar dari seluruh dunia.

John Harvard Statue

Harvard telah menjadi tujuan studi para pelajar internasional dengan kesempatan untuk berpartisipasi pada lingkup aktivitas yang begitu luas. Harvard University membaktikan dirinya dalam pengajaran dan pembelajaran serta riset dan pengembangan jiwa kepemimpinan di berbagai disiplin ilmu untuk membuat perubahan di dunia.

Kampus Ivy League ini menawarkan beragam kelompok bidang studi. Berbagai program studi yang ditawarkan Harvard di antaranya Bisnis, Ilmu Sains dan Seni, Desain, Ilmu Pendidikan, Ilmu Hukum, Ilmu Kedokteran, Ilmu Kedokteran Gigi, Ilmu Teknik dan Teknik Terapan, serta Kesehatan Publik.

Para mahasiswa Harvard berasal dari berbagai latar belakang demografi, ekonomi, dan budaya. Bidang-bidang studi yang ditawarkan Harvard tersebut dapat diambil para mahasiswa untuk jenjang sarjana hingga pascasarjana. Harvard College, misalnya, menawarkan pendidikan jenjang sarjana, master, doktoral, dan kuliah musim panas. Semua level pendidikan ini ditawarkan bagi para mahasiswa  asli AS maupun pelajar internasional.

Tidak hanya menawarkan varian program studi yang cukup luas, Harvard juga mempunyai beragam program beasiswa yang secara spesifik dirancang untuk kebutuhan tiap mahasiswanya. Seperti dilansir Scholarship Posotions, Selasa (18/12/2012), program-program beasiswa tersebut dapat dilamar tidak hanya oleh mahasiswa AS tetapi juga para pelajar internasional. Pihak kampus pun mendorong para mahasiswanya untuk mencari tahu beragam bantuan finansial yang bisa mereka dapatkan di masing-masing fakultas.

Program-program beasiswa yang ditawarkan di Harvard adalah:

- Dean’s and Kennedy Fellowships
- Presidential Scholarships and Public Service Fellowships
- Yellow Ribbon Program
- Harvard Kennedy School Fellowships and Scholarships
- Abu Dhabi Leadership Graduate Public Service Fellowship
- Aida Kayali International Public Service Fellowship
- African Student Scholarship
- Albert Carnesale Fellowship
- Amanter Graduate Fellowship
- Ancora Foundation Graduate Fellowship
- Andronico Luksic Craig Fellowship (untuk mahasiswa Chile)
- Annette Kade Fellowship
- Bashir Al-Haffar Public Service Fellowship
- David M. Rubenstein Fellowship
- Derwin Pereira Graduate Fellowship
- DS Foundation Public Service Fellowship
- Edith M. Stokey Fellowship
- Empedocle Maffia Fellowship
- Ferenc A. Vali Memorial Scholarship
- Gundle South African Public Service Fellowship
- Henry Hubschman Fellowship
- John and Marilyn Keane Graduate Fellowship
- John Kenneth Galbraith Fellowship
- Kistefos Public Service Fellowship
- Lamont Graduate Fellowship
- Latifa Kosta Graduate Fellowship
- Mark Schwartz Graduate Fellowship
- Mary and David Boies Fellowship
- Minnie Osmena Scholarship Scholarship
- Mona Hammami Graduate Fellowship
- Palestine Monetary Authority Graduate Public Service Fellowship
- Pforzheimer Foundation Nonprofit Fellowship
- Princess Banderi Al-Faisal Fellowship
- Rausing Public Service Fellowship for Barbados
- Robert Woods Memorial Scholarship
- Schlosstein-Hartley Graduate Fellowship
- Scott and Isabelle Black Fellowship
- Sheikh Abdulaziz A. Al-Tuwaijiri Public Service Fellowship
- Sheikh Suhaim bin Hamad Al Thani Fellowship
- Tamer Fellowship
- Thomas Barry Fellowship
- Thomas J. Healey Fellowship
- HKS Research Center Funding Resources Belfer IGA (BIGA) Student Fellowships
- Belfer Center for Science & International Affairs – Roy Family Fellowship
- Carr Center Human Rights Scholarship
- Center for Public Leadership — George Fellowship
- Center for Public Leadership — The Gleitsman Leadership Fellowship
- Hauser Center for Nonprofit Organizations — Fellowships
- Institute of Politics Alumni Scholarship
- Mossavar-Rahmani Center for Business and Government Fellowships
- Program for Criminal Justice Policy and Management Fellowship
- Roy and Lila Ash Center for Democratic Governance and Innovation – Fellowship in Democracy
- Roy and Lila Ash Center for Democratic Governance and Innovation – HKS Indonesia Program Fellowship
- Shorenstein Center Scholarship in Media and Politics
- Taubman Center Fellowship
- Harvard Kennedy School Affiliated Fellowships
- Andronico Luksic Abaroa Fellowship (untuk mahasiswa Kroasia)
- Harvard South Africa Fellowship Program
- IIPP Fellowship
- McCloy German Scholars Program


Sumber: Okezone Kampus.com

December 16, 2012

#Scholarship: Australia-Indonesia Young Muslim Leaders Exchange Program (MEP)

 THE MOST WANTED SCHOLARSHIP IS COMING BACK!!!
Photo di Opera House Sydney, June 2012. MEP 2012.

The Australia – Indonesia Young Muslim Leaders Exchange Program (MEP) began in 2002 with the aim of building links between Muslim communities in both countries and promoting greater understanding and recognition of religion and its role in each society.

Funded by the Australian Government and run through the Australia-Indonesia Institute (AII), it was decided in 2005 to establish this program as one of the AII’s flagship programs. So far, 42 Australians and 112 Indonesians have participated in the program.
The program involves visits of several weeks duration to Australia by groups of young Indonesian Muslim community leaders (such as writers, bureaucrats, academics and workers in non-governmental organisations and religious bodies), and visits to Indonesia by their Australian counterparts. The focus is on building a greater understanding for Australians of the nature of mainstream Islam in Indonesia and, for Indonesians, a greater awareness of Australia’s multicultural society.
Candidates are interviewed and selected by an independent selection panel based on their extensive networks and capacity to act as ambassadors and participate in interfaith dialogue.
Requirements for Indonesian participants:
  1. Applicants (male/female) must be under 40 years of age.
  2. Demonstrated fluency in English through TOEFL (international or institutional standard) with minimum score of 450.
  3. Completion of the Application Form (available on both Paramadina University www.paramadina.ac.id / and Australian Embassy’s websites www.indonesia.embassy.gov.au)
Applications must be lodged by Thursday 17 January 2013 at 16:00 WIB. Applications can be posted to Paramadina University, Jl. Gatot Subroto Kav.97, Mampang, Jakarta Selatan 12790 or emailed to panitiamep2013@paramadina.ac.id.
Further information will be available on the AII Website: www.dfat.gov.au/aii.

***
Kalau Anda Mau baca-baca Pengalaman Saya mengikuti Program MEP tahun 2012, silakan anda dalam CERITA AUSTRALIA !!!
***
Download application form (click here)

December 14, 2012

#Scholarship: Yale Young Global Scholars

Yale University is accepting applications for the Yale Young Global Scholars Program for Outstanding High School Students. The summer program is open to rising high school juniors and seniors from across the United States and around the world, who will live and study at Yale for two weeks in the summer of 2013.
The Yale Young Global Scholars Program for Outstanding High School Students
is open to rising juniors and seniors from across the United States and around the world.
Pictured are last year's participants.

The Yale Young Global Scholars program features intensive interaction with renowned Yale faculty in the fields of history, political science, law, economics, and international affairs. Unusual among summer programs, need-based financial aid is available to both American and international students. Yale Young Global Scholars builds on the successful Ivy Scholars summer program that Yale has offered for the last 12 years.
“Yale educates global leaders in our undergraduate, graduate, and professional schools,” said University Vice President Linda Lorimer, who oversees Yale’s Office of International Affairs, which administers the program. “Now, with the Yale Young Global Scholars Program, we are extending leadership training to outstanding high school students. This is a wonderful opportunity for talented young people from around the world to develop their abilities to think critically, speak powerfully, and write persuasively about some of the most important issues of our time.”
Students may apply to either one or both of the two-week summer sessions offered: “Studies in Grand Strategy,” which focuses on strategic lessons from history and their application to contemporary international affairs; and “Politics, Law, and Economics,” which focuses on great ideas and thinkers in the American intellectual tradition. Both sessions feature lectures and seminars by renowned Yale faulty and accomplished practitioners in their respective fields. Lecturers have included Yale professors Akhil Reed Amar, John Lewis Gaddis, Paul Kennedy, Anthony Kronman, William Nordhaus, Ian Shapiro, and Steven Smith, among many others.
Students live together in Yale’s residential colleges, eat at Yale’s dining halls, and take advantage of Yale’s library and online resources, all of which combine to give students a comprehensive introduction to life at Yale. Because the student-to-faculty ratio is only 6:1, students will enjoy an extraordinary level of attention, note the organizers.
To cement the classroom learning, the Yale Young Global Scholars program also features several interactive activities. For example, students in the “Studies in Grand Strategy” program can participate in an international crisis and negotiation exercise, or research and present a team policy proposal to a group of faculty members simulating the United Nations Security Council. In the “Politics, Law, and Economics” program, students might write and present a political campaign speech, publicly defend a legal opinion, or engage in a Constitutional Convention deliberation.
“We are looking for the best and brightest high school students, from every country, who relish the idea of working together to better understand 21st-century global challenges,” said program director Ted Wittenstein. “If this is you, we encourage you to apply, even if you need financial assistance in order to participate.”

For further information and application details, visit the program website at http://globalscholars.yale.edu.

December 08, 2012

Repost #Penduduk Aceh Capai 5 Juta

BANDA ACEH - Berdasarkan Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diterbitkan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Aceh telah mencapai 5.015.234 orang.

“DAK2 itu diserahkan hari ini kepada Ketua KIP Aceh sebagai bahan bagi KIP Aceh dalam menyusun daerah pemilihan DPRA dan DPRK serta sebagai bahan untuk menyusun daftar pemilih sementara,” kata Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah kepada wartawan seusai acara penyerahan dokumen tersebut kepada Ketua KIP Aceh, Drs Abdul Salam Poroh di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur, Kamis (6/12).
photo from blog.kevinthom.com

Didampingi Kadis Registrasi Penduduk Aceh, Ismarisiska, dan Staf Gubernur Bidang Pemerintahan, Drs HM Ali Basyah MSi, Gubernur Zaini Abdullah menjelaskan, DAK2 dan DP 4 yang diserahkan kepada Ketua KIP Aceh itu bersumber dari pangkalan data (database) kependudukan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) yang diintegrasikan dengan data hasil perekaman e-KTP.

DAK2 itu, kata Gubernur Zaini, harus diserahkan oleh pemerintah daerah kepada ketua KIP provinsi dan kabupaten/kota secara serentak pada 6 Desember 2012 dalam bentuk CD dan DVD. Sedangkan untuk DP4-nya diserahkah pada 7 Februari 2013.

Penyerahan DAK2 itu, kata Gubernur Zaii, memberikan arti bahwa tahapan pelaksanaan pemilihan anggota legislatif untuk periode 2014-2019, telah dimulai.

KIP selaku penyelenggara pemilihan anggota legislatif harus menindaklanjuti tahapan pemilihan anggota legislatif tersebut sesuai tahapan yang telah dijadwalkan oleh Mendagri dan KPU Pusat.

Harapan Pemerintah Aceh setelah DAK2 ini diserahkan kepada KIP, kata Zaini, adalah KIP segera menyusun program dan jadwal kerjanya untuk pelaksanaan pendataran pemilih sementara. “Jangan ada, penduduk Aceh yang sudah layak memilih tidak terdaftar dalam daftar pemilih sementara. Sebaliknya, jangan ada yang terdaftar ganda. KIP harus bekerja saksama, sehingga tidak merugikan masyarakat,” kata Gubernur Zaini Abdullah.

Ketua KIP Aceh, Drs Abdul Salam Poroh mengatakan, setelah pihaknya menerima DAK2 dari Pemerintah Aceh, langkah berikutnya adalah menyusun program dan jadwal pembuatan daftar pemilih sementara. DAK2 yang diserahkan gubernur kepadanya, akan diteruskan kepada KIP kabupaten/kota untuk menyusun program dan jadwal pendaftaran pemilih sementara.

Menurut jadwal sementara, pemilihan anggota legislatif akan dilaksanakan 9 April 2014. Tapi, tahapan pelaksanaan pendaftaran pemilihnya harus sudah dimulai dari sekarang, agar pada pelaksanaannya nanti, semua penduduk yang telah berhak memilih, yaitu telah berumur 17 tahun atau sudah menikah, semua terdaftar dalam daftar pemilih sementara maupun pemilih tetap.

Menurut Salam Poroh, jumlah penduduk Aceh telah mencapai 5.015.234 orang. Penduduk terbanyak, masih didominasi Aceh Utara, mencapai 558.295 orang, kedua Pidie 422.564 orang, dan ketiga Aceh Timur 403.417 orang.

Sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah Kota Sabang (35.982 orang), kedua Subulussalam 75.959 orang, dan ketiga Aceh Jaya, 83.211 orang. Adapun Banda Aceh, sebagai ibu kota provinsi, jumlah penduduknya baru 255.243 orang, lebih rendah dari tetangganya Aceh Besar yang mencapai 375.494 orang. (her)

Sumber: Serambi Indonesia

November 27, 2012

#Scholarship: Program Teacher Training

Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2013 akan dibuka pada 19 November 2012 dan ditutup pada 25 Januari 2013 . 

Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2013.
Syarat-syarat :
  1. Lulusan S-1 atau D-4 dan guru yang mengajar secara aktif di SD, SLTP, SLTA (termasuk sekolah swasta dan SMK).
  2. Pelamar telah mengajar lebih dari 5 tahun di lembaga pendidikan formal pada tanggal 1 April 2013. Semua bidang ditawarkan kecuali, PKN, bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa Arab, pendidikan agama, dan perhotelan.
  3. Usia di bawah 35 tahun pada tanggal 1 April 2013.
  4. Sehat jasmani dan rohani (bagi pelamar wanita tidak diperbolehkan dalam kondisi hamil)
  5. Bersedia belajar bahasa Jepang karena bahasa pengantar di universitas adalah bahasa Jepang.

Fasilitas yang didapat :
  1. Tanpa ikatan Dinas.
  2. Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) – Jepang.
  3. Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah, dan uang pendaftaran.
  4. Tunjangan bulanan sebesar ¥ 150.000 per bulan(ada kemungkinan mengalami perubahan).
  5. Peserta disediakan asrama yang pembayarannya diatur sendiri oleh penerima beasiswa.

Cara Pelamaran :
  1. Pendaftaran dibuka pada 19 November 2012 dan ditutup pada 25 Januari 2013.
  2. Bagi pelamar, baik pegawai negeri maupun swasta dapat langsung menyerahkan/mengirimkan formulir yang telah diisi ke Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang dengan dilampiri dokumen yang diperlukan.
  3. Bagi pelamar yang berstatus pegawai negeri tetap harus melapor dan menyerahkan fotokopi formulir kepada Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Departemen Pendidikan Nasional.
Dokumen yang diperlukan (dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima):
(dokumen yang tidak lengkap tidak akan kami terima)
  1. Formulir.
  2. Pasfoto (harus ditempel pada formulir).
  3. Fotokopi Ijasah dan transkrip nilai.
  4. Surat keterangan dari tempat mengajar yang menjelaskan bahwa pelamar adalah staf pengajar yang masih aktif mengajar dan disetujui mengikuti program beasiswa ini, Disertai keterangan masa mengajar (dari tanggal berapa hingga tanggal berapa), dan dicap oleh sekolah. Jika masa mengajar yang lebih dari 5 tahun terpisah dalam beberapa sekolah, lampirkan juga surat keterangan masa mengajar dari sekolah sebelumnya (beserta cap dari sekolah tersebut).
  5. Surat rekomendasi dari Kepala Sekolah mengenai pribadi pelamar.

  6. * Semua dokumen ditulis dalam bahasa Inggris atau Jepang.(Ukuran kertas A4)

Tahap Penyeleksian :
  1. Seleksi Berkas. Pengumuman hasil seleksi berkas akan ditampilkan di website Kedutaan Besar Jepang pada tanggal 11 Februari 2013.
  2. Ujian tertulis bahasa Inggris (khusus untuk guru bahasa Jepang: ujian bahasa Jepang) pada tanggal 18 Februari 2013.
  3. Bagi yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk mengikuti wawancara di Jakarta.
  4. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.
  5. Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa.


Catatan :
  1. Formulir pendaftaran dapat diperoleh di sini

  2. Formulir pendaftaran yang telah diisi beserta dokumen pelengkap dikirimkan ke
    Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
    Jl. M. H. Thamrin 24
    Jakarta 10350
    Dan selambat-lambatnya harus tiba tanggal 25 Januari 2013. Mohon Tuliskan kode “Teacher Training 2013” pada amplop formulir.

  3. Jika ada pertanyaan, bisa disampaikan melalui email ke beasiswa@dj.mofa.go.jp, atau Telepon 021 – 3192 4308 ext. 175 atau 176

INFORMASI LEBIH LANJUT, SILAKAN CLICK DISINI

November 18, 2012

Andai Aku Jadi Ketua KPK, Aku Akan ‘Mundur’

Amanat menjadi ketua KPK untuk memberantas korupsi tidak hanya dilegitimasikan oleh legislatif dan ekskutif tetapi juga oleh masyarakat. Karenanya ketika saya mendapatkan mandat menjadi Ketua KPK, saya akan melakukan dua langkah ‘mundur’ yang dapat menjadi amunisi untuk memberantas korupsi.

Langkah mundur pertama yaitu mempelajari budaya korupsi di Indonesai dari masa ke masa. Mulai dari pemerintahan Soekarno sampai dengan SBY. Memetakan secara terperinci pola, jenis, bentuk, strategi, jumlah, dan pelaku secara komprehensif lengkap dengan data dan fakta. Mempelajari budaya korupsi yang sudah dipraktekkan sebelumnya dapat menjadi modal buat saya untuk mengantisipasi ruang-ruang potensi korupsi (preventive action) kedepan. 

Kedua, saya akan mundur untuk mempelajari karaktek organisasi KPK, terutama pimpinan sebelumnya. Ketika Taufiqurrahman Ruki yang berlatarbelakang polisi memimpin dengan gaya yang investigatif. Pada saat dibawah pimpinan Antasari, roda KPK sangat birokratif karena beliau berprofesi sebagai Jaksa. Sekarang pada saat KPK dinahkodai oleh Abraham Samad yang bergaya aktifis karena kehidupannya yang dipengaruhi oleh dunia LSM. Mempelajari gaya, psikologi, dan pelbagai seluk beluk mereka, saya bisa mengetahui dampak terhadap pemberantasan korupsi pada masanya. Manfaat lain bagi saya yaitu mengambil yang baik dari mereka untuk menciptakan perbedaan dalam kepemimpinan saya.

Kendati saya harus mundur untuk melaksanakan kedua langkah diatas, namun saya yakin akan memberikan multi-impacts. Meskipun akan ada yang bilang saya mandul aksi, tapi itu hanya untuk sementara, karena saya mundur bukan untuk tidur, tapi karena belajar untuk bertempur.

Kalau Aku Jadi Ketua KPK, Aku Akan Batasi Transaksi Tunai

Banyak kasus korupsi bermodus transaksi tunai seperti kasus suap Bupati Buol, Jaksa Urip, Kepala Kantor Pajak Bogor, Petugas Bea Cukai, Hakim Imas Dianasari, Hakim Tipikor di Semarang, dan sederatan kasus tertangkap tangan lainnya oleh KPK ketika sedang melakukan transaksi tunai.
Photo Saya Ambil dari http://blogs.thenews.com.pk
Belajar pada kasus-kasus tersebut, saya akan mengadvokasi regulasi yang mengatur tentang pembatasan transaksi tunai. Saya sepakat dengan Bang Napi yang mengampanyekan untuk waspada karena kejahatan terjadi bukan karena ada niat tetapi karena ada kesempatan. Dengan melakukan pembatasan, maka ruang-ruang untuk korupsi akan semakin sempit. Ketika kesempatan semakin terbatas, secara otomatis praktek korupsi akan semakin berkurang. Inilah semangat preventive actions yang akan saya wujudkan.

Untuk mewujudkan good-will tersebut, Saya yakin tidak mudah karena banyak pihak yang melakukan upaya resistensi. Untuk itu, melakukan pendekatan dengan Presiden dan lobbying ke DPR untuk melahirkan payung hukum adalah keniscayaan. Disamping itu, membangun kerjasama dengan instansi lain seperti Menkeu, BI, PPATK adalah langkah strategis. Pada saat sinergisitas dengan lembaga-lembaga tersebut termasuk pihak penegak hukum, terutama polri terbangun langgeng dengan mengedepankan prinsip mutual respect dan benefits, saya yakin akan mendapat dukungan penuh. Pada titik ini, maka tidak akan muncul percekcokan antara sesama penegak hukum, tidak ada istilah cicak-buaya jilid 3, 4, 5, dan seterusnya.

Terlepas dari itu, dengan wewenang dan kekuatan yang dimiliki oleh KPK seperti tercantum dalam UU No 30 Tahun 2002, maka saya yakin langkah untuk membatasi transaksi tunai akan segera terwujud ketika kepemimpinan berada di tangan Saya.

November 07, 2012

Berguru Pada Pemilu Amerika

Photo dari gossipcop.com
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Amerika setelah 4 tahun silam. Pemilihan Langsung Presiden Amerika telah berlangsung sukses, dan menurut hasil sementara, Barack Obama ungguli Mitth Romney. Menurut update berita yang disajikan melalui grafis di website Voice of America Indonesia, http:// voaindonesia.com, Obama sudah mendapatkan 303 suara elektoral sedangkan Mitth Romney  206 (pada saat tulisan ini saya tulis).

Pentas politik pemilu merupakan bentuk praktek demokrasi prosedural yang berlangsung di setiap negara yang berpaham demokrasi. Pesta demokrasi adalah pesta rakyat. Pemilu adalah wadah bagi masyarakat untuk menggunakan hak politik dan mewakilkan seseorang untuk duduk di kursi politik.  Karenanya, banyak aktor demokrasi yang terlibat di dalam pemilu; pemilih, kandididat, penyelenggara (negara), dan pihak ketiga diantaranya media massa, analis dan pemantau international. Untuk merayakan hari penting ini, saya mencoba untuk melihat beberapa pelaku demokrasi tersebut dalam kancah politik Amerika dari sisi lain yang mungkin banyak pelajaran yang bisa kita aplikasikan di Indonesia.

Peran utama kesuksesan pemilihan Presiden Amerika tahun 2012 adalah pemerintah. Tanggun jawab pemerintah sebagai penyelenggara pemilu benar-benar ditunjukkan oleh pemerintah sebagaimana mestinya. Banyak fakta yang membuktikan kesiapan pemerintah dalam menyelenggarakan pemilu. Fakta utama yang paling menarik dan seyogianya secepat mungkin diadaptasi di Indonesia adalah pemungutan suara dengan menggunakan teknologi (e-voting).

E-voting banyak memberikan manfaat  tidak hanya bagi pemilih, tetapi juga kandidat, pemerintah, serta dunia international. Bagi pemilih, dengan layanan e-voting tentu saja dapat bermanfaat dari segi waktu dan tenaga. Orang akan tetap bisa bekerja dan beraktifitas dengan normal tanpa harus disibukkan dengan antrian yang panjang. Dokter tetap bisa mengoperasikan pasiennya, pengajar tetap bisa mengajar peserta didiknya, sopir tetap bisa mengantar penumpang, dan sebagainya. Dampaknya, tidak terjadi kelumpuhan di semua lini. Ekonomi tetap hidup, masyarakat tidak lapar karena pemilu. Ini adalah dampak langsung dari e-voting.

Selanjutnya untuk kandidat, pemerintah, dan dunia international, dengan komputerisasi pada pemilu dapat meminimalisir angka kecurangan dalam pemilu. Disamping itu, hasil real-count yang cepat adalah manfaat paling besar buat kandidat dan masyarakat international. Tidak harus menunggu 3 atau 4 minggu baru mendapatkan hasil pasti. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia harus secepatnya mereplikasi sistem e-voting.

Kesiapan pemerintah juga terlihat dalam pemenuhan hak bagi pemilih. Peran negara sebagai fasilitator jelas terlihat dalam pemilu Amerika. Hebatnya tidak hanya dalam situasi normal, bagi masyarakat yang baru saja diterpa badai sandy juga mendapat perhatian lebih. Masyarakat yang tinggal di New Jersey misalkan, pemerintah negara bagiannya tetap berupaya supaya masyarakatnya tidak kehilangan hak pilih dalam pemilu 2012.  Seperti dituliskan di voaindonesia.com pada Rabu, 07 Nopember 2012, Gubernur Chris Christie mengatakan “Tidak ada alasan kenapa orang tidak bisa mencoblos. Kita akan membuat proses yang penuh, adil, transparan dan terbuka”.

Tidak hanya itu, untuk masyarakat lansia dan cacat sekalipun juga bisa memastikan hak politiknya bisa tersalurkan. "Bagi pemilih yang tidak dapat meninggalkan rumah, para pejabat pemilu telah mengubah beberapa fasilitas layanan kesehatan menjadi TPS sederhana guna memastikan warga lansia tetap dapat memberi suara mereka". begitu tulis VoA dalam beritanya pada tanggal Rabu, 07 Nopember 2012.

Kedua, belajar dari kandidat-kandidat yang diusung oleh masing-masing partai. Kalau anda menonton debat-debat publik yang ditampilkan di media massa baik cetak maupun elektronik, maka anda akan melihat bagaimana kedewasaan para kandidat dalam berdebat. Saling membantah dan menyangkal satu sama lain dengan penuh kedewasaan. Terkesan kadang-kadang seperti perdebatan anak-anak yang saling mencela dan memaki, namun etika dan sikap menghormati tetap dijungjung tinggi. 

Selain itu, pertaruhan argumen yang dimunculkan dalam debat. Kecemerlangan solusi dalam menyikapi persoalan. Semua itu menjadi ajang pertaruhan intelektual yang dapat menjadi penentu bagi pemilih. Debat tidak hanya sebatas debat, namun lebih dari itu, debat menjadi alat ukur kompetensi kandidat yang maju sebagai calon pemimpin. Dengan kata lain, pemilih sudah berada tahap rasional bukan lagi pemilih emosional.

Kalau melihat kedewasaan kandidat tampaknya kita harus belajar pada pada Mitt Romney dan Barack Obama. Budaya politik Amerika yang “mewajibkan” seseorang kandidat yang kalah untuk menyampaikan pidato kekalahannya di depan para pendukungnya, dan menyampaikan selamat kepada pemenang adalah nilai plus yang jarang kita lihat di Indonesia. Coba anda bayangkan, di saat media seluruh dunia mengabarkan kekalahan, tapi Mitt Romney harus menyampaikan Pidato Kekalahannya di depan pendukungnya dan rakyat international. Namun dengan penuh semangat Romney menyampaikan
"Saya baru saja menelpon Presiden Obama untuk mengucapkan selama atas kemenangannya. Pendukung dan tim kampanyenya juga pantas mendapatkan ucapan selamat". Kemudian Romney melanjutkan "Negara ini, seperti yang kalian tahun sedang berada pada titik kritis. Pada masa seperti ini, kita tidak bisa terjebak dalam cekcok partisan dan pertengkaran politik. Para pemimpin kita harus mengjangkau semua pihak untuk mengerjakan tugas dari rakyat".

Tidak hanya sepihak, kandidat yang memenangkan pertarunganpun tidak sungkan untuk mengucapkan terimakasih dan menyelamati rivalnya. Obama mempraktekka hal itu dengan menyelamati Romney, VoA menuliskan dalam liputannya tanggal 7 November 2012, “Saya ingin menyelamati Gubernur Romney atas kampanye yang bersemangat. Saya tahu bahwa pendukungnya sangat antusias dan terlibat dan bekerja sama kerasnya hari ini”.
"Kami mungkin telah bertempur dengan ganas, namun itu hanya karena kami sangat mencintai negeri ini dan sangat peduli akan masa depannya". Kita rindu politis seperti Obama dan Romney di Indonesia yang siang untuk menang dan kalah.

Terakhir, peran media massa yang memblow up informasi tentang pemilihan Amerika. Saban detik media elektronik mengabari perkembangan pemilu. Jumlah pendukung, kondisi TPS, antusiasme pemilih, kekecewaan pendukung, dan sebagainya selalu diupdate setiap saat. Peran media seperti Voice of America Indonesia yang mempunyai liputan khusus tentang Pemilihan Amerika semenjak beberapa bulan lalu, sangat besar manfaatnya dalam menyampaikan informasi untuk masyarakat Indonesia.

VoA Indonesia yang secara berkala mengupdate informasi tentang Pemilihan Amerika tidak hanya berfungsi sebagai information media, tetapi juga sebagai “guru” untuk masyakarat. Melalui media, VoA, rakyat Indonesia terutama para pengguna jejaring sosial di twitter dapat bertanya seputar pemilu Amerika, dan VoA sudah menyediakan crewnya untuk melayani pertanyaan masyarakat, seperti Mbak Retno Lestari dan Ade Astuti. Saya sangat beruntung juga bisa berinteraksi dengan mereka hari ini melalui twitter. Selain itu, masyarakat juga dapat mencari berbagai informasi tentang pemilu Amerika, mulai dari sistem pemilu yang sangat “complicated”, presiden Amerika dari masa ke masa, profil kandidat sampai dengan kecenderungan pemilih yang semua itu menjadi input pengetahuan tersendiri tentunya. Pada titik ini, saya pikir media, dalam hal ini VoA, sudah menjalan fungsinya sebagai diamanatkan oleh UU No 40 tahun 1999 dimana media tidak hanya berfungsi sebagai pengontrol sosial, ekonomi, penghibur, tetapi juga sebagai pendidik (Pasal 3 Ayat 1).  

Terlepas dari berbagai kekuarangan dan ketidaksempurnaan sistem pemilu di Amerika, urain diatas dapat menjadi sisi lain dari pemilu Amerika, dan hendaknya kita bisa berguru kepada mereka, terutama pemerintah. Semoga!

@adhamisadam
@17.40 WIB

Para pendukung Barack Obama bersorak setelah mendapat berita bahwa Presiden terpilih kembali. (Reuters/Jeff Haynes).
Photo saya ambil dari situs VoA.

November 02, 2012

#Activity_Persever for Fighting HIV-AIDS

Students are paying attention to the speakers.

Yesterday, I welcome and facilitated a group of people from Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) (a goverment organization serving for HIV-AIDS issues). It is an initiative sub-department at health office in North Aceh district-Indonesia. There were 8 of officer involved in the team who visited my school yesterday.

They came to my school to socialize; problems, signs, challenges, numbers, and many more informations about HIV-AIDS to my students at school. there were 70 students consist of grade X, XI, and XII both boys and girls. they were totally enthusiastic and interested in paying attention to the single word came out the speaker in front of them.

Today, HIV-AIDS is a catastrophic "desaster". Unfortunately, most of poor countries prones to be predominant victims and edversely affects their societies.  For me, shall we know the problems, effects, and hazards, we could acticipate it. at least, it's the sole purpose that I hope gained by students in the socialization.
A speaker is presenting the materials while showing slides.

For your information, the school I am currently working with is an Islamic boarding school that combining national curriculums (formal school) and Islamic subjects with balanced-curriculum (Non-Formal Classes, but compulsory). In addition, they are also studying foreign languages both Arabic and English. Besides English teacher, I am currently serving as vice-principal for senior high school (SMA).

The school bases in remote areas of north Aceh, it takes about 10 hours driving from Banda Aceh,  and uneasily reached by government for certain things/programs, that's why the such socialization is totally rare program for the students and teachers as well.
Mulyadi, one of our student is asking a question.


Big Smile and Hope from Aceh,

Smile
Adam
Indonesia English Language Study Program
Ohio University, USA
Spring 2010
http://www.mc-adam.com
@adhamisadam

October 25, 2012

#Story_Together, We make change!


Meeting at STAIN Malikussaleh

Sharing at STAIN Malikussaleh Lhokseumawe on Oct 5, 2012.

In the early of October, I invited Joshua Yardley, an English Language Fellow who works for RELO (Regional English Language Office), to visit my region in Lhokseumawe-Aceh. Josh bases in Banda Aceh where he is serving for human resource development (LPSDM), a department at Aceh governor office. It takes about 6-8 hours driving by bus to reach Lhokseumawe.
Student welcome Joshua as he step on the school.

Joshua stayed at my boarding school, Ruhul Islam for 3 days (2 nights) from 4-6 October 2012 . Ruhul Islam is a private Islamic boarding school in which combines formal school system (SMP and SMA) with Islamic studies with balance curriculum, this combination so we name it Dayah Terpadu. This such of Islamic boarding school is well-known as Pesantren in Java, Surau in West Sumatra. Ruhul Islam located in Tanah Luas-North Aceh, a rural area that needs about 1.5 hours to reach from Lhokseumawe.

Female Students are listening to Joshua.


Joshua attended 3 meetings within the visit. I took him to STAIN Malikussaleh Lhokseumawe to share his experience in English teaching to the students of English department who are going to be English future teachers. The meeting was about 2 hours on Friday morning. After Jum’at Prayer, I facilitated an informal discussion with the teachers at Ruhul Islam. Finally, on Saturday, Joshua came to Malikussaleh University to observed and shared with the lecturers who were attending an online lecture series hosted by Mr. Eran William (RELO Officer) in Jakarta called Shaping The Way We Teach English.
Malikussaleh University  Meeting.

The meeting with the teachers of RUIS was way to identified capability, skills, problems, and challenges faced by the teacher in the boarding. This discussion might be an early assessment for Joshua and me to make a teacher training in the near future in order to upgrade their capacity.

Discussion with teachers at Ruhul Islam Boarding School.

In addition, Joshua also gave a motivational speech to the students of Ruhul Islam on Friday evening after magrib prayer. The students were totally enthusiastic and interest to listen to Joshua's speech. A students raced her hand and asked a question “How could I practice my English with native speaker while I am studying at the boarding?”. Joshua gave her and other students a way to participate in Pen Pal system. It is not only helping them to practice their English writing skill but also sharing information and making strong relationship while getting to know each other. At present, I’m currently helping the students to set up email address in order they can use it to penpals than use regular mail system. Joshua is doing his best assistance to link the students with his pals, teachers, and colleagues in United States of America. He had got 7 persons already.

Motivational Speech to students.

Anyway, I also took Joshua to a house of tourist destination, Rumoh Cut Mutia in Matang Kuli-North Aceh who was officially admitted as national heroin from Aceh. Besides, Joshua also tasted Acehnese cuisine, Kuah Pliek U (read; How to cook) for his lunch on Friday, and Rujak in the evening. He also ate Mi Rebus Udang in which currently becomes his daily meal in Banda Aceh.

Joshua is enjoy eating Kuah Pliek U.
I wondered what to prepare for his Lunch.

Joshua was surprised with the warm welcome from the students, teachers and leader at boarding school. Besides cultural reason, the students are never visited by foreigner whose language is English, that’s why they struggled to wait his arrival until 11.30 PM.

Leader welcomes Joshua
I didn’t ask Joshua to leave me any comment or suggestions about the school, but I am totally sure that he was concerned with the students and teachers. He promised that he will return to boarding and conduct a teacher training, he even plan to invite other ELFs along with fellows from other universities to participate. In short, Joshua and I believe that “together, we can make change”. For your information, I am being in contact with Joshua about the training, and we plan to make it on February 2013.

Leader gave a Bungong Jaroe (Gift) to Joshua.

Finally, I am totally thanksfull to Eran William, the officer of RELO at US Embassy in Jakarta who had linked me with Joshua. I knew  Eran when I presented my service project, English Capacity Building, at @america in Jakarta on June 2-3, 2012. The conference presented to Kumunitas Alumni Muda Indonesia (KAMI) and managed by CCE Indonesia and The U.S. Embassy Jakarta, and sponsored by The U. S. Department of State.  On behalf of my school, I do thank to RELO for sending  the materials to my students at the school.

Do you know, what the style is it?
Group picture with students before leaving.

P.S.
Joshua wrote stories about his visiting experiance. read them HERE !

October 10, 2012

#Opini_Ramadhan dan Toleransi (Sisa Ramadhan)

Bagi kita,
Teis dan ateis bisa berkumpul
Muslim dan Kristiani bisa bercanda, Artis dan elit bisa bergurau.
Kafirin dan muttaqin bisa bermesraan.
Tapi,
Pluralisme dan anti pluralisme tak bisa bertemu.

Photo from naturemoms.com
Begitu tulis Ahmad Wahib dalam catatannya tanggal 16 Agustus 1969. Dalam banyak catatannya, Ahmad Wahib sangat menekankan pada nilai-nilai toleransi dan pluralisme. Kalau Ahmad Wahib meninggalkan pesan toleransi dalam catatanya yang sudah dibukukan, bulan ramadhan juga mengajarkan kita esensi toleransi yang tidak tertulis melalui berbagai praktek ibadah.

Perbedaan dalam memulai hari pertama ramadhan saja sudah menunjukkan bahwa ramadhan adalah media untuk mempraktekkan toleransi. Hampir setiap tahunnya, ada banyak kelompok di seluruh seantaro Indonesia memulai puasa ramadhan di hari yang berbeda. Tahun 1433 Hijriah kali ini, ada kelompok Islam yang puasa hari pertama tanggal 20 Juli dan kelompok lainnya berpuasa pada hari sabtu, 21 Juli 2012.

Pihak yang memulai lebih awal pasti mempunyai alasan dan landasan tersendiri, sedangkan kelompok yang berpuasa pada hari berikutnya juga bersandar pada kepercayaan dan kelompoknya. Kita patut bersyukur kalau perbedaan dalam mengambil hari pertama bulan ramadhan tahun ini tidak diwarnai dengan perdebatan yang berakhir anarkis.
A photo from demotivatedposters.com
Praktek selanjutnya yang penuh dengan nilai-nilai toleransi adalah ibadah shalat terawih. Ibadah yang satu ini mengajarkan ummat muslim nilai toleransi dalam prakteknya. Sudah berpuluhan tahun di Indonesia, praktek terawih yang dilakukan setelah shalat isya tersebut berbeda jumlah rakaatnya antara penganut ummat Islam sendiri.

Banyak masyarakat yang shalat dua puluh rakaat, namun tidak sedikit juga yang shalat delapan rakaat. Menariknya banyak rumah ibadah seperti Musallah, Surau, Mesjid, Musalla, dan sebagainya yang mempraktekkan shalat delapan dan dua puluh rakaat pada saat bersamaan di dalam satu tempat ibadah.

Mesjid Baiturrahman Aceh adalah salah satu buktinya. Di Mesjid yang terletak di pusat kota Banda Aceh ini mempunyai dua model jama’ah terawih. Ketika sudah selesai delapan rakaat shalat terawih, kelompok yang dua puluh rakaat keluar dari barisan dan mempersilakan kelompok delapan rakaat untuk melanjutkan dengan shalat witir sebanyak tiga rakaat.

Setelah selesai shalat witir, dilanjutkan oleh jamaah yang shalat dua puluh rakaat, dan giliran kelompok yang delapan keluar dari barisan shalat. Menariknya, jumlah jamaah yang dua puluh rakaat lebih banyak secara kuantitas dibandingkan dengan pengikut delapan rakaat. Namun mereka mau “mengalah” dengan jumlah yang lebih kecil.

Hebatnya lagi, ketika mulai shalat isya hingga delapan rakaat, kelompok delapan dan dua puluh melakukannya dalam satu jama’ah. Artinya tidak dipisahkan antara dua kelompok tersebut. Tidak hanya itu, panitia mesjidpun mempersiapkan dua imam shalat yang memiliki tanggung jawab berbeda setiap malamnya. Shalat witir jama’ah yang delapan dan dua puluh rakaat dipimpin oleh imam yang berbeda. Ketika selesai kelompok yang delapan rakaat, maka imampun diganti untuk kelompok dua puluh rakaat yang melanjutkan dua belas rakaat shalat terawih dan tiga rakaat witir.

Cara melakukan ibadah terawih di mesjid Baiturrahman yang jamaahnya mencapai ribuan setiap malamnya adalah manfaat nyata dari implementasi nilai-nilai toleransi. Sepengetahuan saya, praktek seperti di Baiturrahman tidak hanya ada di satu mesjid, namun banyak tempat ibadah lainnya yang menjalankan model serupa. Ibadah ini menunjukkan betapa beragamnya masyarakat Indonesia. Agama yang berfungsi sebagai payung bertugas untuk melindungi penganutnya dalam berbagai hal, termasuk juga kebebebasan dalam beribadah.

Kalau kita melihat praktek ibadah terawih, begitu toleransinya Indonesia. hidup terasa sangat indah ketika toleransi itu diimplementasikan dengan sebenarnya. Bayangkan kalau saja ada kelompok masyarakat yang tidak bisa menerima perbedaan dengan cara ibadah terawih, saya yakin setiap malam ada konflik, setiap malam ada tindakan-tindakan anarkis, bahkan tidak tertutup kemungkinan aka ada yang hilang nyawa kalau setiap malam bersiteru dengan jumlah rakaat shalat terawih.

Kalau kita tarik dalam konteks yang lebih luas, sebenarnya setiap agama sangat menjunjung tinggi perbedaan. Perbedaan dalam memilih calon pemimpin, beda pilihan partai politik, beda pendapat dalam menanggapi isu atau setiap permasalahan. Seandainya perbedaan-perbedaan tersebut disikapi layaknya seperti menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah terawih, saya yakin akan sangat indah.
photo from nittgritt.com
ketika perbedeaan disikapi dengan pikiran jernih, dan dikedepankan dialog atau diskusi, tidak ada kekerasan, tidak ada perusakan tempat-tempat umum, tidak ada perkelahian antar kelompok, tidak muncul kelompok yang membenci atau menolak organisasi tertentu dengan berbagai alasan, dan berbagai aksi-aksi lainnya yang selama ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Kita berharap kalau kesediaan kita untuk menerima perbedaan dan mempraktekkan toleransi tidak hanya dalam ramadhan saja, tetapi juga pada bulan-bulan selanjutnya. Kalau agama saja menjunjung tinggi perbedaan, kenapa kita harus bertengkar? Atau kita ganti saja “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi “Bhinneka Tinggal Duka”.

Written by: Muhamamd Adam adalah Peserta Youth Muslim Exchange Program Indonesia-Australia 2012 dan Sekjend Komunitas Demokrasi Aceh Utara 2011.  

 
Web developed by Eka.aSOKA.web.id | Domain Host by aSOKAhost.com
Follow @MuehammadAdam